Pemeriksaan kesehatan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan

Pemeriksaan kesehatan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan - Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja ; Pemilihan karyawan merupakan hak serta wewenang serta tanggung jawab pihak pimpinan perusahaan atau instansi tertentu, akan tetapi dalam suatu perusahaan yang terdapat dokter atau disebut dengan dokter perusahaan juga turut memegang peranan serta memberikan bantuan terutama dalam penilaian kemampuan jasmani dan rohani dari calon karyawan untuk pekerja.
Pemeriksaan kesehatan dan pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan
Dokter yang memeriksa kesehatan ini diharapkan :
  • Bersikap netral dalam arti tidak memihak pada calon karyawan atau kepada perusahaan yang digunakan untuk bekerja bagi para pekerja.
  • Melakukan seperti pemeriksaan secara teliti dan sesuai dengan keahlian, sehingga kelainan gangguan dapat ditemukan.
Pemeriksaan tersebut memberikan kepada kedua belah pihak atau pada pihak pengusaha :
  • Tidak mendapat karyawan yang sering sakit atau absen juga menderita penyakit menular serta membahayakan teman sekerja yang menyebabkan merugikan jam kerja serta finansial yang berupa biaya pengobatan dan perawatan.
  • Mendapat pegawai yang cocok serta sesuai dengan bakat juga pendidikan, sehingga produktivitas kerja lebih terjamin.
  • Akan dapat diketahui dari kelainan atau gangguan kesehatan si karyawan dari sebelum atau sesudah bekerja di perusahaan.
Pihak calon Karyawan :
  • Tidak salah pilih pekerjaanya yang tidak sesuai dengan kemampuan, jasmani dan rohaninya seperti keinginan dan pengalamanya.
  • Tidak mendapat gangguan kesehatan yang diakibatkan pekerjaan atau memberatkan penyakitnya yang sedang atau yang pernah diderita.

Pemeriksaan kesehatan Berkala atau peroidic health Examination

Pemeriksaan dilakukan oleh dokter perusahaan secara berkala sesuai dengan keadaan serta kebutuhan. Pemeriksaan tersebut lebih diutamakan pada karyawan, antara lain :
  • Bekerja dilingkungan berbahaya atau menggunakan alat/ bahan yang dapat mengganggu kesehatan
  • Menderita penyakit chronis
  • Dipindahkan dari satu ke lain pekerjaan
  • Berhenti bekerja

Masalah kesehatan kerja dan Hygiene Perusahaan kursus pembinaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan 

Dengan diadakanya kursus pembinaan keselamatan kerja dan kesehatan kerja di perusahaan merupakan sebagai pelaksanaan peraturan menteri perburuhan No.2 dan 3 tahun 1970 yang membahas tentang pembinaan pembentukan panitia keselamatan kerja diperusahaan.

Hal yang terpenting dengan dilaksanakanya kursus tersebut adalah telah terdapat saling serta pengertian itikad baik antara pimpinan perusahaan atau pengusaha dan serta karyawan dalam mencapai tujuan yang positif bagi kedua belah pihak atau "tripetite" demi peningkatan produktivitas perusahaan.

Organisasi 
Secara ilmiah , Hygiene perusahaan dan keselamatan kerja atau disingkat Hyperkes adalah gabungan atau integrasi antara berbagai lapangan seperti kedokteran, teknologi taksiologi atau ilmu keracunan, Biologi administrasi serta managamenet dan lain sebagainya. Sedangkan yang perlu mendapat tekanan yang paling penting adalah pada masalah bidang medis serta teknis.

Dalam hal praktek : Hyperkes merupakan kerja sama antara satu departemental seperti Depnaker, Depkes, Departemen perindustrian, Departemen pertanian dan lain sebagainya. Sedangkan di daerah diperusahaan sebagai unit Hyperkes kecil. Sedangkan Organisasi Hyperkes pada perusahaan tidak sama tergantung dari jumlah buruh serta kemampuan perusahaan.
  • Untuk perusahaan besar perlu dikoordinasi antara dokter perusahaan, ahli teknik, ahli keselamatan kerja, manajemen dan alin sebagainya.
  • Sedangkan untuk perusahaan yang berhubungan dengan Hyperkes antara lain dokter partikelir, foreman dapat dengan poliklinik sendiri atau puskesmas. 
  • Untuk perusahaan kecil yang kurang dari 50 buruh biasanya tidak memiliki dokter atau poliklinik sendiri, sehingga perlu dipikirkan pasal kesehatan industri.
Selain dari tugas serta fungsi dari safety Commite dalam usaha pencegahan kecelakaan serta koordinasi erat antara anggota safety commite baik dengan pimpinan perusahaan serta teman sekerjanya, sehingga seperti kesehatan kerja dan Hygiene perusahaan perlu suatu program dan implementasi yang meliputi ruang lingkup.

0 komentar