Faktor tentang pelaksanaan pekerjaan & Bahaya oli hidrolik ~ K3 sistem hidrolik

Faktor tentang pelaksanaan pekerjaan & Bahaya oli hidrolik ~ K3 sistem hidrolik - Faktor tentang pelaksanaan Pekerjaan dalam sistem hidrolik serta perawatan dan perbaikan dalam sistem hidrolik diperlukan untuk selalu mengacu pada service manual. Selain itu, pada servis manual sering juga ditemui peringatan / warning, perhatian / caution dan catatan / noice tertentu.


Sedangkan hal tersebut memiliki sifat khusus dan perlu untuk dilaksanakan yang berfungsi untuk mencegah bahaya yang terjadinya resiko kecelakaan kerja, kerusakan komponen serta untuk mempermudah proses kerja, sehingga diperlukan hal- hal seperti berikut, antara lain :

Peralatan Pelindung Pribadi Untuk Lingkungan Industri/ Komersial

Faktor tentang pelaksanaan pekerjaan & Bahaya oli hidrolik ~ K3 sistem hidrolik

Alat pelindung diri
Faktor tentang pelaksanaan pekerjaan & Bahaya oli hidrolik ~ K3 sistem hidrolik

Peringkat Bahaya
Kemungkinan terbakar  1
Kandungan Racun       1
Kontak badan          0
Reaktivitas           0
Kronis                0

Skala   : min/ Nihil = 0
Rendah  : 1
Sedanga : 2
Tinggi  : 3
Ekstrim : 4

Deskripsi fisik / sifat 

Penampilan : cairan tanpa warna dan yang dapat terbakar dengan sedikit bau : mengambang diatas air.
Titik Didih (ᵒC)                                 150
Titik Lebur (ᵒC)                         Tidak tersedia
Tekanan Uap (kPa)                      Dapat diabaikan
Gravitasi Khusus (m/s2)                     0.86
Titik Nyala (ᵒC)                                127
Batas Ledakan Bawah (%)                  0.6
Batas Ledakan Atas (%)                      0.7
Kemungkingan larut dalam Air (g/L)   Tidak dapat dicampur

Skala   : min/ Nihil = 0
Rendah  : 1
Sedanga : 2
Tinggi  : 3
Ekstrim : 4

Bahan- bahan : Hasil sulingan, minyak tanah, light, aditif/ bahan tidak berbahaya dengan perawatan air.

Pengaruh pada Kesehatan kronis

Rute utama yang digunakan pada umumnya adalah karena kontak atau penyerapan oleh kulit serta tekanan serta mudahnya menguap oli mineral pada suhu ruangan yang dapat menyebabkan uap yang berbahaya dan tidak dibawah kerja normal.

Sedangkan kontak yang berkepanjangan dengan oli mineral akan membawa serta resiko kondisi kulit seperti halnya oil folliculitis, eczematous dermatitis, pigmentasi pada muka serta kutil di telapak kaki. Sedangkan oli mineral dengan menggunakan sulingan tinggi nampak tidak berakibat terhadap pengaruh sistemik yang cukup besar melalui penyerapan kulit.

Sedangkan pemaparan pada kabut oli seringkali berakibat kondisi pernapasan sepert asma atau agen pembangkit kemungkinan adalah suatu aditif dan konsentrasi pada kabut oli akan menghasilkan lipid pneumonia yang meskipun pembuktian klinis samar- samar.

konsentrasi kabut oli sebesar 100 mg/m3 pada binatang yang terpapar dan kegiatan paru meningkat dalam jangka 12 hingga 26 bulan serta enzim serum alkaline phosphatase meningkat dan kabut oli sejumlah 5 tidak menghasilkan respon.

Sedangkan untuk perubahan enzim tersebut merupakan indikator sensitif dari kerusakan paru yang hal tersebut dari berbagai studi telah menghubungkan kanker kulit serta scrotum dengan pemaparan oli mineral. Selain itu, bahan konataminasi yang dalam bentuk aditif dan polycyclic aromatic hydrocarbons bertanggung jawab.

Pada beberapa kosmetika tertentu telah terbukti bertindak sebagai immunological adjuvants pada tikus yang rentan yang oli mineral dapat berkontribusi dengan pengaktifan sistem imum yang juga terbukti untuk mengakibatkan arthritis setelah aplikasi topical pada tikus.

Dengan memperhatikan praktek kerja yang baik akan terhindar dari produk kimiawi, kontak dengan kulit telanjang yang terlindung, penghirupan uap, kabut serta debu pada atmosfer kerja atau penyerapan dalam bentuk apapun juga.

Berikut ini peringatan yang dianjurkan bahwa oli mineral telah diklasifikasi IARC sebagai kemlompok I CARCIOGENIC dan pada manusia kelompok 3 tidak dapat diklasifikasi sebagai carconogenicity terhadap manusia.

Artikel terkait :

0 komentar