Desain Piston slot "W" serta fungsi dan konstruksi Piston- Perakitan Piston "W" slot dengan melalui slot yang dicor pada skirt piston ke arah boss pen. Dengan menggunakan desain ini mengarahkan panas yang menjauhi sisi pendorong piston ke arah boss piston.
Desain piston slot "W" akan dapat timbul suatu permasalahan yaitu mesin yang mendapat tekanan tinggi yang disebabkan slot memperlemah skirt piston, sehingga terjadi retak pada slot. Piston dengan menggunakan desain slot transverse termasuk skirt sederhana dengan slot yang dibubut pada oil raking atau yang biasa disebut dengan slot termal.
Slot memiliki dua fungsi, antara lain :
- Menyediakan untuk kelancaran aliran yang terdapat pada dinding silinder yang kembali menuju pompa.
- Berfungsi untuk menahan agar panas tidak menuju ke arah sisi pendorong yang terdapat pada skirt piston.
Berikut ini konstruksi skirt piston:
- profil bubungan
- finish permukaan
- coating permukaan
- piston komposit
- keramik
- proses pengecoran
- proses tempa
Pada msein empat langkah pada umumnya memiliki profil bubungan yang terdapat pda desain skirt, sedangkan agar suapa dapat memuai yang diakibatkan karena panas yang terjadi selama operasi piston. Sedangankan bubungan bia grous atau turned, ssedangkan untuk bubungan disesuaikan dengan desain piston.
Profil bubungan akan semakin besar juga semakin besar piston, sedangkan untu piston pada mobil penumpang umum pada umumnya dengan bentuj oval bubungan sekitar 0.5 mm atau 0.6 mm.
Melalui sejumlah pengontrolan pada mesin bubut dari kebanyakan piston diputar pada permukaan luar, sehingga merupkan suatu proses yang menghasilkan finishing permukaan yang terkontrol dan juga berfungsi membantu menahan oli pada skirt, sehingga dapat mencegah pengelupasan / scuffing serta memperkecil noise.
Pada lapisan permukaan yang lebih besar dari beberapa piston tipe diesel untuk mengurangi scuffing piston pada kotak. Sedangkan seperti lapisan timah serta timah hitam akan lebih jarang untuk dipakai karena sifat anti pengelupasan yang kurang baik. Sedangkan untuk pada skirt piston juga bisa disemprotkan lagi lapisan molibdenum serta grafit dengan penampilan berwarna gelap yang disebabkan memiliki sifat pengelupasan yang kurang baik.
Selain itu, terdapatjuga piston yang terdiri dari dua buah yang berfungsi untuk aplikasi yang berat atau pada mesin besar. Sedangkan piston tersebut juga dibuat dengan skirt dari alumunium serta pada bagaian atas yang terbuat dari baja.
Material keramik juga digunakan untuk komponen mesin karena jika terjadi panas serta beban yang tinggi, sedangkan keramik dapat dicor pada puncak piston alumunium atau disemprotkan pada mahkota piston yang berfungsi untuk menahan suhu yang tinggi.
Piston yang diproduksi dengan melalui metode ini menggunakan die cast gravitasi. Selain itu Casting die yang terdiri dari beberapa buah yang dipasang bersama yang kemudian alumunium leleh dituangkan ke dalamnya. Selanjutnya setelah didinginkan cetakan dibuka dan piston dikeluarkan dan piston kemudian diberi perlakukan panas sebelum dilakukan pembubutan.
Seperti piston tempa terbuat dengan dari bongkahan alumunium yang dipre pada lubang cetakan. Piston tempa lebih berat dari pada piston tuang akan tetapi memiliki kekuatan yang baik apabila digunakan pada aplikasi yang berat.
Pada desain piston strut baja terdapat strut baja yang dicor pada piston, sedangkan untuk strut baja berfungsi untuk mengontrol ekspansi yang terdapat pada permukaan pendorong yang terdapat pada piston.
Baja akan membantu untuk mengarahkan panas menjauhi lokasi dorongan, karena baja memiliki koefisien pemuian yang berbeda dengan alumunium, sehingga tidak akan mengembang sama besar. Sedangkan Piston yang dengan strut baja kebanyakan menggunakan desain slot transverse.
Baca juga :
0 komentar