Penggunaan aftercooler pada engine diesel dan cara kerja turbocharger

Langkah Kompressi adalah saat terjadi pergerakan naik pada piston intake valve menutup dari penekanan udara yang terjebak dalam cylinder. Suhu udara untuk mencapai titik dimana suhu suhu udara dapat membakar dari bahan bakar, ketika terjadi bahan bakar disemprotkan ke dalam cylinder yang disebabkan tekanan udara naik.

Penggunaan aftercooler pada engine diesel dan cara kerja turbocharger

Langkah tenaga 
Sebelum piston mencapai titik mati atas dari beberapa derajat, dan bahan bakar disemprotkan ke dalam cylinder, pembakaran dimulai dari bahan bakar yang tercampur dengan udara panas, sehingga piston turun dan menghasilkan tenaga, hal tersebut dihasilkan oleh proses pembakaran.

Penggunaan aftercooler pada engine diesel dan cara kerja turbocharger

Langkah buang
Pada saat sebelum langkah buang berakhir sisa dari tekanan serta pembakaran keluar dengan cepat menuju exhaust manifold, sedangkan exhaust valve membuka. Gas yang didorong keluar dari cylinder oleh piston merupakan hasil dari pembakaran ketika piston bergerak menuju titik mati atas pada langkah buang.

Katup masuk yang mulai membuka dan kedua katup sama membuka ketika pada akhir langkah buang beberapa derajat sesuai spesifikasi pabrik. Hal tersebut disebut dengan overlap dengan pembilasan dari sisa gas bekas yang belum keseluruhan terdorong oleh pergerakan torak sebagai tujuan untuk pembilasan.

Penggunaan aftercooler pada engine diesel dan cara kerja turbocharger

Exhaust Manifold
Gas buang yang meninggalkan selanjutnya gas buang tersebut memasuki exhaust manifold yang kemudian gas buang ini mengalir menuju turbocharger. Kecepatan aliran gas buang dengan suhu panas yang keluar dari cylinder dengan energi panas dan besar. Energi panas dan besar tersebut berfungsi untuk menggerakan turbin yang terdapat pada turbocharger. Compressor dan turbin terhubung satu shaft, sehingga compressor berputar dan udara masuk intake manifold. 

Penggunaan aftercooler pada engine diesel dan cara kerja turbocharger
  
Cara Keja Turbocharger
Gas buang yang mengalir menghasilkan dan menyebabkan turbine berputar, turbine tersebut atau turbine wheel tersebut dihubungkan dengan shaft serta compresor wheel. Sedangkan gas buang menyebabkan compressor wheel berputar dengan putaran tinggi yang disebabkan oleh gas buang yang mendorong turbine. Kecepatan putaran pada compressor wheel mencapai 30.000 hingga 130.000 rpm, sehingga tekanan udara naik ketika udara tersebut yang masuk cylinder menjadi naik.

Sedangkan bahan bakar yang disemprotkan kedalam cylinder lebih banyak pada saat beban engine mengalami peningkatan. Putaran Compressor dan turbine  semakin cepat dengan melalui pembakaran yang meningkat, sehingga menghasilkan gas buang yang lebih banyak.

Fuel setting ini berfungsi untuk pengaturan putaran maksimum turbocharger, selain itu juga diatur oleh high idle speed setting serta daerah ketinggian operasi engine. Selain itu, waste gate merupakan bagian dari beberapa turbocharger. Pembuangan gas buang  pada sekeliling turbine ke atmosfer yang disebabkan waste gate terbuka apabila bosst lebih besar dari yang dianjurkan.

Untuk memperlambat putaran turbin serta kompresor yang berfungsi untuk mengontrol tekanan boost yaitu dengan cara mengurangi aliran gas buang, sedangkan turbocharger memperbaiki pembakaran dengan memberikan lebih banyak udara.

Baca juga :

0 komentar