Sistem Pelumasan engine (Gesekan, Minyak pelumas, Filter oli, kekentalan minyak pelumas)

Sistem Pelumasan engine (Gesekan, Minyak pelumas, Filter oli, kekentalan minyak pelumas)- Sistem pelumasan engine, apabila memperhatikan komponen mesin yang diproduksi dengan presisi oleh pabrik melalui dukungan teknologi tinggi, sehingga mesin tersebut akan tampak halus dan juga tanpa cacat. Akan tetapi jika dilihat dengan mikroskop terdapat bagian yang berigi dari pemukaan yang paling halus sekalipun dan ujung yang tidak beraturan.

Dan apabila dua bagian bergerak serta memiliki permukaan tidak rata saling bertemu satu sama lain akan berakibat panas dan memuai. Sedangkan pada saat pergerakan berlanjut pada bagian panas menggores logam serta saling menggerus, sedangkan bagian tersebut menjadi tersangkut serta tidak bergerak.

Mesin macet, yang disebabkan gaya yang menyebabkan bagian yang bergerak satu sama lain menjadi panas serta memuai juga aus yang disebut dengan gesekan.

Gesekan
Gesekan didefinisikan sebagai perlawanan terhadap gerakan antara dua benda yang bersinggungan satu sama lain, dan setiap kali dua benda bergerak terjadi gesekan. Untuk besarnya gesekan tergantung pada komposisi bagian- bagian, kehalusan permukaan, besarnya gerakan juga besarnya tekanan yang dapat menggerakkan keduanya.

Pada mesin pembakaran tekanan bantalan poros kadang- kadang sebesar 1.0000 pound atau 450 kg, sehingga perlu diperhatikan karena dari setiap gesekan akan berakibat keausan serta menimbulkan panas. Pada mesin komponen mesin yang mengalami pergerakan dapat menimbulkan panas yang besar serta berakibat bantalan poros jadi leleh.

Terdapat dua macam gesekan antara lain :
  • Gesekan kering tidak terdapat bahan dari antara dua benda yang bergerak.
  • Gesekan basah Diantara dua benda bergerak yang pada permukaan telah dilapisi suatu bahan atau minyak pelumas.

Minyak pelumas

Minyak pelumas pada mesin digunakan untuk pelumasan bagian yang bergerak untuk mengurangi gesekan, serta membantu pendinginan komponen, sedangkan aliran yang teratur pada sistem pelumasan membuat menyentuh berbagai bagian yang bergerak.

Dari masing- masing bagian yang mengalami gesekan akan berakibat panas, seperti oli, digunakan untuk menyerap panas pada komponen tersebut juga sebagai penyekat dan mendinginkan. Hal tersebut juga terjadi pada ring torak dimana oli berfungsi sebagai penyekat akhir juga bahan pembersih pada oli berfungsi untuk membersihkan mesin dengan melepaskan karbon dan kotoran lain. Sistem pelumasan berfungsi untuk mengurangi keausan, panas dan akibat gesekan diantara komponen bergerak dari mesin.

Filter oli
Minyak pelumas mengalir melalui filter yang kemudian mengalir melumasi mesin atau disebut sistem penyaringan aliran penuh (full-flow filtering system) juga berfungsi untuk menjamin adanya partikel kecil kotoran atau logam yang terbawa dalam minyak pelumas pada mesin.

Elemen filter serta wadahnya yang dibuat menjadi satu unit dengan sekat yang terpasang pada titik rakitan filter menyentuh blok, sedangkan untuk mencegah kebocoran minyak pelumas diperlukan rakitan filter terpasang langsung pada tabung galeri minyak pelumas.

Selain itu, juga terdapat filter yang memiliki diafragma anti aliran balik yang berfungsi untuk menahan minyak pelumas atau penuh dengan minyak pelumas apabila mesin tidak bekerja, sehingga akan mengurangi waktu minyak pelumas sampai bantalan poros mesin ketika mesin dinyalakan kembali. 

Diafragma menutup lubang filter dari dalam, dan mudah untuk membuka denga tekanan pompa minyak pelumas untuk membuka filter. Minyak didalam filter menekan diafragma sehingga menutup dan minyak pelumas berhenti, hal tersebut dapat terjadi apabila pompa berhenti dalam memberikan tekanan. 

Sistem filter minyak pelumas aliran penuh terdapat kekurangan, seperti filter yang tidak diganti pada waktunya akan tersumbat yang akan berakibat terhambat aliran ke bantalan poros yang menimbulkan kerusakan. 

Cara mengatasi kekurangan filter pelumas terdapat katup by-pass yang jika elemen tersumbat, tekanan minyak pelumas mengalir tanpa penyaringan dan melumasi mesin, dengan seperti ini minyak pelumas disaring adalah yang terbaik dibanding tidak ada minyak, sehingga ganti filter akan menjadikan mesin bekerja secara normal.

Kekentalan Minyak pelumas

Minyak harus memiliki sifat kekentalan atau viskositas yang memadai, viskositas merupakan perlawanan cairan terhadap aliran, viskositas dapat diukur dengan viscosimeter, minyak pelumas yang dipanaskan dan dialirkan melalui lubang yang berukuran tertentu dan tingkat aliran yang terjadi menunjukan tingkat kekentalan. Dengan begitu akan semakin cepat aliran yang terjadi semakin kecil nilai viskositasnya.

Tingkat viskositas sangat penting, karena minyak pelumas yang kental dan mengalir sangat lambat akan menjadi penyekat yang baik, dan memungkinkan bagian- bagian mesin bergerak dengan lancar yang berakibat sulitnya dinyalakan. Dan tidak akan dihasilkan pelumasan untuk mencegah kontak antar komponen menjai rusak yang berakibat keausan apabila minyak pelumas terlalu encer.

Sedangkan persyaratan minyak pelumas dalam temperatur tinggi dan rendah telah disusun olah Society of Automotive Engineers (SAE). Adapun tanda yang digunakan untuk memenuhi persyaratan temperatur rendah dengan huruf "W" apabila sesudah tingkat viskositasnya (SAE 5W), dan tidak akan diberi tambahan huruf apabila minyak pelumas telah memenuhi persyaratan tinggi. 

Terdapat beberapa minyak pelumas yang multi- viskositas yang memenuhi persyaratan SAE untuk temperatur tinggi atau rendah, sebagai misal SAE 5W-30, 10W-30 atau disebut dengan minyak pelumas segala cuaca.


Sistem pelumasan pada engine diesel adalah hal penting karena tuntutan tinggi dan emisi rendah, sistem pelumasan berfungsi untuk menyediakan oli bersih pada engine, tetapi dari oli yang digunakan dapat bertahan pada suhu yang tinggi, waktu pergantian oli lebih panjang dan pemakaian oli rendah.

Baca juga :
Sistem pendingin mesin (engine) diesel
Crude oil (minyak mentah ) Deimigater, Desalter dan De Emulsifier

0 komentar