Faktor yang mempengaruhi titik didih air (coolant) dan Karakteristik air sistem pendingin

Faktor yang mempengaruhi titik didih air (coolant) dan Karakteristik air sistem pendingin- Faktor didih air "coolant"-akan terjadi kenaikan jika tekanan sistem pada pendingin naik, sedangkan titik didih akan turun karena semakin tingginya daerah operasi dari permukaan air laut, karena disebabkan tekanan yang lebih rendah daripada tekanan pada permukaan air laut, dengan begitu diperlukan perhatian terhadap temperatur dan tekanan.

Untuk contohnya yang terdapat pada gambar grafik 2.47 dan apabila suatu engine beroperasi dengan ketinggian 12000 ft  (3650 m) serta dengan adanya tekanan sistem pendingin 0 psi atau " radiator cap dilepas" berakibat menaikan temperatur pada coolant, karena coolant akan mendidih pada temperatur 188 derajat F yang akan mengakibatkan terjadinya masalah pada sistem pendingin. Apabila radiator cap yang dengan tekanan 6 psi maka titik didih air akan menjadi 210 derajat F.

Operasi engine sampai 205 derajat F dan kondisi ini aman untuk engine, dan hal ini akan terjadi pada engine off highway truck yang mengalami perubahan pada ketinggian operasinya, dengan begitu melalui contoh tersebut akan akan terjadi pengaruh yang jelas antara sistem pendingin dengan titik didih coolant.

Konsentrasi Antifreeze & Titik Didih Air

Hal yang dapat mempengaruhi titik didih air Selain ketinggian dan tekanan, adalah dari jumlah dan jenis antifreeze, disamping antifreeze juga menurunkan titik beku air. Titik didih coolant akan terjadi kenaikan apabila konsentrasi "ethylene glycol" terjadi penambahan yang semakin banyak, akan tetapi seperti "ethylene glycol" yang berlebihan akan menghambat suatu perpindahan panas yang terdapat pada sistem pendingin, sehingga konsentrasi dari ethylene glycol sangat dan perlu untuk diperhatikan dan tidak melebihi 60%.

Faktor yang mempengaruhi titik didih air (coolant) dan Karakteristik air sistem pendingin

Untuk berikutnya adalah karakteristik air sistem pendingin, air yang digunakan sebagai media sistem pendingin akan sangat mudah didapatkan dan juga merupakan sebagai media pemindah panas yang baik. Endapan kotoran yang akan menimbulkan asam disebabkan adanya kotoran yang berasal dari sumber air yang mengendap, sehingga dapat menimbulkan asam dan tumpukan deposit dan berakibat mengurangi umur sistem pendingin. Dengan demikian, sangat dianjurkan untuk tidak menggunakan air untuk cairan pendingin mengandung kotoran.

Faktor yang mempengaruhi titik didih air (coolant) dan Karakteristik air sistem pendingin

Karaktersitik air sistem pendingin

Kerusakan pada engine dapat disebabkan oleh kandungan mineral yang berlebihan, karena terjadinya terhambatnya perpindahan panas. Sedimen serta endapan juga akan menyebabkan tersumbatnya saluran dan mengganggu aliran cairan pendingin dari endapan yang lepas. 

Karakteristik air berbeda- beda dari setiap masing- masing darah, sehingga diperlukan proses penyulingan atau destilasi untuk digunakan sistem pendingin. Hal tersebut pada umumnya dilakukan pada laboratorium dan apabila tidak terdapat air distilasi dapat dilakukan seperti petunjuk :
  • Tidak diperbolehkan menggunakan air garam.
  • Untuk menentukan kandungan air lakukan test sample air, sehingga air berkualitas.
  • Atau lakukan untuk pengisian sistem pendingin dengan ELC yang pada campuran terdiri   dari, coolant conditioner dan antifreeze, sehingga tidak diperlukan menambahkan air.
Baca juga :

0 komentar