Operasional Peredam vibrasi torsi, Slipper, Karet, keras - engine

Operasional Peredam vibrasi torsi, Slipper, Karet, keras - engine - Peredam Vibrasi torsi vibrasi torosi pada umumnya terjadi dengan adanya penurunan serta vibrasi yang hilang tidak ada, selain itu disebabkan terdapat gesekan internal yang terdapat didalam material spring/ per tersebut serta adanya efek peredaman atau gerakan udara yang terjadi pada komponen osilatif.

Selain itu, terjadinya internal ataupun kapasitas peredaman yang terdapat pada sebuah material yang kemudian dibuang dalam bentuk panas yang berhubungan dengan energi vibrasi yang diserap. Sedangkan energi yang diserap ataupun dibuang dalam bentuk panas melalui pemberian dari lapisan minyak yang melumasi permukaan dari poros engkol, sehingga efek peredaman yang lebih jauh terdapat pada operasional. sedangkan dalam bentuk panas melalui pemberian lapisan minyak yang melumasi permukaan poros engkol, batang penghubung serta bantalan piston.

Berikut ini terdapat tiga tipe vibrasi torsi yang dapat ditemui di dalam otomotif, antara lain :

Slipper/penyelip

Berfungsi untuk memisahkan dua massa kelembaman secara friksional, sedangkan tipe tersebut merupakan suatu piranti yang digunakan, sedangkan lainya biasa merupakan sepasang roda penerus yang kecil dengan pemasangan satu buah peredam diporos engkol dan roda penerus tidak terpasang pada poros engkol, dan mekanisme yang dipasang secara terpisah dari permukaan gesek hub peredam, dan terpasang pada poros engkol hub tersebut dengan secara rigid.

Pada roda penerus yang berotasi secara harmonis dan normal dengan poros engkol, sehingga peredam tersebut terselip pada poros engkol, hal tersebut merupakan disebabkan karena momen puntir yang menahan gerakan. Sedangkan untuk pin setangkup atau dowel pin berfungsi untuk mencegah yang terdapat diantara kedua roda penerus. Hal tersebut terjadi secara bersamaan yang menimbulkan gerakan disepanjang sumbu dari pengaruh pembebanan. Untuk kinerja pada peredam slipper tidak selamanya konsisten yang disebabkan karena permukaan yang terus bergesekan.

Peredam karet

Peredam karet tersebut berfungsi untuk memisahkan dari dua massa kelembaman secara friksional atau elastis. Cincin kelembaman atau sebuah roda penerus yang kecil terdapat pada hub dengan sebuah cincin karet atau pra- kompresi, yang dengan ukuran cincin kelembaman dirancang untuk mampu meredam frekuensi normal poros engkol sebesar 80%- 90%.
Operasional Peredam vibrasi torsi, Slipper, Karet, keras - engine
Sedangkan untuk keuntungan pemakaian peredam jenis tersebut merupakan materi yang memiliki berbagai pilihan serta jenis karet yang beragam serta dengan biaya yang rendah.

Peredam keras

Piranti tersebut terdiri dari roda penerus yang terpasang pada sebuah ruang yang kedap udara, untuk pemasangan ruang pada poros engkol dengan melalui sebuah hub yang didudukan. Sedangkan pada cincin kelembaman dengan melalui pemasangan lapisan tipis fluida yang keras dan cincin kelembaman dipisahkan secara keseluruhan dari ruang tersebut.
Operasional Peredam vibrasi torsi, Slipper, Karet, keras - engine
Fluida tersebut memiliki viskositas tinggi serta pada suhu yang tinggi, karena fluida ini juga merupakan sejenis silikon, yang berfungsi untuk membuat ruang yang kedap udara serta cincin kelembaman berotasi secara harmonis.

Operasional peredam vibrasi torsi
Slipper akibat dari gaya pelembaman berakibat torsi poros engkol yang disebabkan sebuah vibrasi yang sangat mengganggu. Selain itu juga terjadi diantara cakram yang bergesekan dengan roda penerus, sedangkan penyelipan tersebut terjadi diantara cakram yang bergesekan dengan permukaan roda penerus.

Hasil yang berupa panas disebabkan karena hasil gesekan dan mengurangi energi yang terdapat dalam poros engkol yang mengalami vibrasi. Selain itu, peredam silver juga dapat efektif pada frekuensi vibrasi tertentu pada pengaruh pembeban per, dan terlebih dahulu ditentukan besaranya pada momen puntir penyelip.

Karet
Peredam karet lebih rumit apabila dibandingkan dengan slipper karena piranti tersebut juga berfungsi sebagai detuner, lapisan karet akan memuntir kebelakang dari awal vibrasi yang terjadi, dan cincin dilakukan oleh roda penerus pada sebuah momen penyelip.

Sedangkan untuk energi getar dari vibrasi poros engkol dibuang dalam bentuk panas. Cincin kelembaman peredam karet akan membentuk sebuah sistem pengarah per yang dengan frekuensi vibrasi yang dimiliki, lapisan karet mencegah getaran torsi. Selain itu, dengan pentuningan karakteristik peredam karet dan cincin dapat digunakan untuk anti fasa pada osilasi torsi poros engkol untuk mampu melawan getaran.

Keras
Roda penerus yang dimasukan ke dalam tempat dapat berputar secara harmonis hingga vibrasi torsi terjadi. Sedangkan ketika vibrasi torsi membesar dengan mengimbangi osilasi cepat yang dimiliki oleh poros engkol dan roda penerus tidak dapat mengimbangi. Hak tersebut merupakan pemindahan kedalam bentuk energi panas yang disebabkan oleh energi yang berasal dari vibrasi poros engkol.

Artikel terkait :

0 komentar