Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine

Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine - Perbedaan yang terdapat dalam istilah tenaga engine, antara lain :
Indicated HorsePower (IHP) tenaga hasil dari engine secara teoritis, hal tersebut dengan cara mengalikan displacement engine dengan mean effective pressure atau tekanan efektif rata- rata, pembagian 33.000 dari satuan pounds per square pada cylinder.

Brake Engine HorsePower (BHP) adalah tenaga sebenarnya untuk kerja pada flywheel yang berupa tenaga yang sebenarnya. Sebagian tenaga digunakan untuk menggerakan komponen, sehingga IHP memiliki nilai yang lebih kecil, selain itu tenaga juga digunakan tambahan seperti water pump dan oil pump. 

Dengan melalui uji fisik di dynamometer normal nilai akan dapat diketahui, dan perlu juga diketahui dynamometer merupakan suatu alat yang terhubung dengan engine yang berfungsi untuk tujuan melakukan pengukuran torsi serta horsepower yang dihasilkan oleh engine.

Selanjutnya adalah Friction HorsePower (FHP) yang berfungsi untuk menanggulangi gesekan pada bearing, gear serta komponen yang bergerak pada engine dan merupakan tenaga yang diperlukan. Selain itu, seperti gaya gesekan juga akan mengalami peningkatan apabila ukuran atau kecepatan putaran engine bertambah.

Sedangkan untuk menghitung brake engine Horsepower dapat menggunakan rumus seperti berikut ini :

    IHP – BHP = FHP

Usaha 
Usaha ini didefinisikan sebagai ukuran gaya yang dapat digunakan untuk dapat memindahkan banda dalam jarak tertentu.
   Usaha = Gaya x Jarak
     W   = F x D

Panas
Suhu merupakan suatu ukuran dingin atau panasnya suatu benda yang biasanya dapat diukur dalam satuan skala Fahrenheit atau skala celcius. Panas yang dihasilkan oleh bahan bakar yang berupa bentuk energi, sedangkan untuk mengukur nilai panas yang dihasilkan oleh bahan bakar atau panas yang dipindahkan dari satu benda ke benda lainya adalah British Thermal Unit (BTU).

Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine

Pembakaran bahan bakar menghasilkan panas yang berupa bentuk energi, selain itu energi panas diubah menjadi energi mekanis oleh piston atau komponen engine yang berfungsi menghasilkan tenaga yang disesuaikan untuk kerja.

Jumlah panas yang berfungsi untuk menaikan suhu satu pound air sebesar 1 derajat F disebut dengan satu BTU yang dapat digunakan untuk menjelaskan nilai panas bahan bakar. Nilai BTU yang tinggi menghasilkan panas yang tinggi, sehingga tenaga yang dihasilkan lebih besar dari bahan bakar dari BTU yang terdapat pada bahan bakar. Sedangkan BTU akan lebih besar dari pada bensin yang terdapat pada bahan bakar diesel. Pada sistem pendingin engine dihitung dalam BTU dari jumlah panas yang diserap yang diserap engine.

Terminology Pengukuran Engine

Tenaga yang dihasilkan engine secara teoritis disebut Indicator horse power (IHP), sedangkan untuk effisiensi yang dimiliki oleh engine dinyatakan dalam persen dari aktual tenaga yang dihasilkan atau disebut dengan "break horse power" (BHP).

Untuk performa engine dinilai dengan membandingkan tenaga keluaran engine atau efisiensi engine, hal juga dapat dihitung dengan menggunakan beberapa cara. Sedangkan beberapa spesifikasi yang dibuat oleh pabrik juga mempengaruhi performa engine antara lain sebagai berikut :

Bore

Satuan yang digunakan biasanya adalah milimeter atau inch, dan Bore merupakan istilah yang digunakan dalam menjelaskan garis tengah atau "diameter" yang terdapat dalam bagian suatu Cylinder pada engine.
Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine
Sedangkan untuk menentukan volume udara yang tersedia untuk pembakaran dengan menggunakan ukuran Bore dengan jarak langkah piston, yang normalnya semakin besar bore dan engine akan semakin bertenaga.
Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine
Stroke
Posisi piston saat paling atas pada posisi paling atas cylinder dengan menggunakan titik Mati atas (TMA) sebagai menjelaskan posisi piston. Crankshaft sebagai acuan dari beberapa kejadian pada engine yang diukur dalam derajat sebelum atau sesudah titik mati atas.

Sedangkan istilah yang digunakan menjelaskan posisi piston pada saat berada pada posisi paling bawah yang terdapat pada cylinder adalah Titik mati bawah (TMB) atau Bottom dead center (BDC). dan lain halnya dengan langkah atau stroke atau (L) yang berfungsi untuk menjelaskan jarak perjalanan piston atau cylinder, langkah piston dapat dihitung dan sebagai perbedaan antara posisi piston saat TMA dengan TMB serta besarnya langkah yang ditentukan oleh rancangan crankshaft. Pada langkah piston semakin panjang langkah piston akan semakin banyak udara yang masuk kedalam cylinder yang menyebabkan banyak bahan bakar yang dibakar.

Engine Displacement

Seperti bore, stroke serta jumlah cylinder dapat menentukan displacement engine. Sedangkan Displacement yang dari tiap- tiap cylinder merupakan volume cylinder yang dilalui oleh pergerakan langkah piston yang dalam satu langkah. Engine displacement merupakan displacement cylinder yang dikalikan dengan jumlah cylinder atau dengan menggunakan rumus berikut ini :

Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine

Compression Ratio
Perbandingan kompresi atau compression ratio ditentukan volume ruang bakar dan Cylinder displacement, sedangkan untuk menghitung perbandingan kompresi dengan menggunakan rumus berikut :

CR = VolumeCylinder Total
          Volume Ruang Bakar

                 atau 

CR = Total Volume saat Piston di TMB
         Volume Kompresi saat Piston di TMA

Perbandingan Kompresi, Tenaga engine dan pengukuran tenaga engine
Perbandingan kompresi yang digunakan untuk engine diesel adalah antara 11: 1 hingga 22: 1. Nilai tersebut lebih besar dari perbandingan kompresi untuk engine bensin atau gas pada umumnya 8: 1 sampai 11: 1. Untuk meningkatkan tekanan yang terdapat pada ruang bakar engine diesel menggunakan perbandingan kompresi yang menghasilkan kompresi yang tinggi.

Hal tersebut disebabkan rancangan dasar pengapian dengan berdasarkan tekanan kompresi, lain halnya dengan engine bensin atau gas yang pengapianya menggunakan busi. Suhu udara serta bahan bakar yang tinggi disebabkan dengan tekanan yang tinggi dengan pada umumnya suhu dapat mencapai kira- kira 1000 derajat F yang menyebabkan bahan bakar menyala tanpa menggunakan busi.

0 komentar