Terjadinya Minyak bumi : Sifat kimia minyak bumi Alifatif, Struktur siklis dan struktur kombinasi

Teori Terjadinya Minyak Bumi- terdapat dua teori terjadinya minyak bumi dari berbagai sumber, antara lain :
Teori an organik : Bahwa minyak bumi berasal dari bahan- bahan mineral.
Teori Organik : Penjelasan teori ini adalah bahwa minyak mentah merupakan hasil dari pengolahan bahan- bahan organik seperti tumbuhan serta binatang kecil plankton.

Bahan minyak tersebut terbentuk secara alami atau proses kimiawi yaitu karena perubahan suhu serta tekanan pada tumbuh- tumbuhan yang mengalami proses kimiawi. Berdasarkan proses terbentuknya minyak bumi ini, pada awalnya hanya berupa titik- titik diberbagai celah serta saluran yang terdapat pada batuan yang terdapat pada daerah yang dalam serta daerah yang luas atau disebut dengan "reservoir".

Sifat Kimia Minyak bumi
Tumbuh- tumbuhan, hewan serta manusia secara tidak sadar merupakan bahan dari terbentuknya crude oil yang merupakan senyawa Hidrocarbon yang berasal dari zat hidup. Senyawa hydrocarbon tersebut terbentuk karena zat hidup yang mengalami pemecahan atau disebut dengan decomposisi, itulah terbentuknya dari senyawa hidrocarbon. Pada fase ini perbandingan fraksi sangat menentukan sifat zat hydrocarbon. Sedangkan hasil dari analisa elementer dari susunan kimia minyak bumi antara lain :
Komposisi Crude oil
Jenis Atom
% Berat
Carbon
83,9 - 86,8
Hydrogen
11,4 - 14
Sulphur
0,06 - 4
Nitrogen
0,11 - 1,7
Oxigen
0,05
Metal (Fe, Na, Va)
0,03
Molekul terbentuk dari atom C dan H dengan jumlah yang besar dan jumlah karbon dalam setiap molekul dapat berjumlah hingga puluhan dan bahkan secara teoritis mencapai ratusan hingga ribuan. Senyawa molekuler terbentuk dari dua unsur carbon serta hydrogen yang merupakan bagian dari minyak bumi pada sebagian besarnya. 

Percabangan senyawa molekuler yang terdiri dari Atom Carbon dan Hidrogen dapat melakukan percabangan ke berbagai arah serta dapat membentuk ke berbagai macam struktur 3 dimensi. Berikut ini tiga type minyak dari struktur hydrocarbon (HC), antara lain :

1. Struktur Alifatif / ikatan jenuh dan bercabang serta ikatan tak jenuh.

    H3 C - CH2 - CH2 - CH2 - CH3        

               Pentana

   H3 C - 'CH - CH2 - CH3                      'H2 'H  H
        
               CH2                                    H3 C - C - C = C - C H3                    

          Iso Pentana                                         Pentena
          
Parafin normal (n Parafin ) pada fraksi ringan dari minyak bumi (25%) juga disebut dengan ikatan jenuh tidak bercabang, pada minyak pelumas 0- 25% dan fraksi bensin mencapai 80%. Fraksi minyak bumi C1- C40 menghasilkan senyawa n parafin yang perolehnya. 
Terjadinya Minyak bumi : Sifat kimia minyak bumi Alifatif & Struktur siklis
Minyak bumi yang besar dapat menurun menjadi 0.7-1 % sebagai penyusun, sedangkan pada minyak bumi yang ringan pada umumnya mengandung C5 s/d C20. Pada fraksi C4 s/d C20 yang terdapat pada Iso parafin. Konsentrasi Iso parafin sangat berkurang setelah C20, sedangkan diatas c25 sangat jarang ditemukan iso parafin, dua methyl dan tiga methyl merupakan cabang satu yang paling banyak ditemukan iso parafin.

2. Struktur Siklis / ikatan jenuh maupun tak jenuh.

   Terdapat tiga golongan siklis yang dibagi menjadi tiga kelompok yaitu :
   - Naphthen atau Siklo Parafin.
   - Aromat.
   - Aromat – Siklo Parafin – Poli Siklis.

3. Struktur Kombinasi


Crude oil terdapat tiga macam antara lain :
Parafinis : Senyawa hydrocarbon dengan ikatan lurus atau rantai lurus, ikatan terbuka dan jenuh. Naphthene (Napthanic): Senyawa tertutup (siklus) dan jenuh.
Aromatic : Senyawa hidrocarbon yang tertutup dan tak jenuh.

Demikian untuk info tentang terjadinya minyak bumi dengan berbagai komponen yang membentuk.

Baca juga :
BBM : Pengolahan Minyak bumi Dan gas bumi
Minyak bumi dan jenis sifat minyak bumi

0 komentar