Pada artikel ini terdapat keterkaitan dengan artikel yang telah saya posting lebih awal dengan judul Kesehatan / Keselamatan kerja (debu dan gas). Selanjutnya perlu untuk membahas tentang faktor yang mengganggu kesehatan dengan beberapa contohnya. Berikut faktor yang mengganggu kesehatan antara lain sebagai berikut :
Udara
udara merupakan campuran dari berbagai gas yang walaupun tidak nampak dapat ditimbang beratnya, dan sedangkan udara murni serta kering yang terdapat pada tinggi permukaan laut tersebut terdiri dari antara lain :
Gas- gas / zat- zat dalam udara
Keperluan udara / Oksigen
Dari data tersebut terlihat bahwa kecepatan serta Volume pernafasan serta kebutuhan oksigen akan bertambah dengan melalui meningkatnya aktivitas seseorang. Udara yang dihembuskan setelah pernafasan terdiri dari atau rata- rata :
Oksigen - 16. 3 %
Nitrogen - 79.3 %
CO2 - 4.4 %
Data- data tersebut merupakan dihasilkan dari oksidasi yang terjadi pada syaraf yang terdapat pada badan, dan sedangkan udara yang tersimpan di dalam paru- paru terdiri dari 15 % hingga 16 % oksigen serta 5 % hingga ˄ % Co₂. Sedangkan pada kondisi tersebut butir darah merah atau Haemoglobin cukup terjenuhkan apabila meninggalkan paru serta bersikulasi di seluruh syaraf tubuh.
Sedangkan udara industri tambang yang perlengkapi dengan peranginan atau ventilation yang baik akan dapat menunjukan akan adanya kekurangan oksigen. Dan udara yang terdapat pada industri tambang akan dapat tercemari dengan adanya gas lain seperti carbon monoxide (CO), sulphur dioxide (SO₂), hydrogen sulphide (H₂S), Methane (CH₄) serta oksida- oksida nitrogen (NO, NO₂).
Pencemaran (Kontimasi) Udara tambang disebabkan karena :
- Akibat peledakan atau blasting => Mengeluarkan gas CO, NO, NO₂.
- Akibat kebakaran tambang.
- Akibat keluarnya gas- gas dari batuan samping atau country rock.
- Akibat kayu penyanggan yang membusuk.
- Absorpsi oksigen oleh air atau oksidasi bijih.
Gas- gas yang mengganggu kesehatan
Oksigen
Oksigen sangat diperlukan dan penting bagi penghidupan serta pembakaran da Oksigen terdapat di dalam udara yang normal. Manusia akan dapat bernafas serta bekerja dengan baik atau convenience jika udara tersebut terdapat kurang lebih 21% oksigen didalamnya. Di dalam udara terkandung 17% oksigen, sedangkan manusia bekerja di dalam kondisi udara akan dapat bernafas lebih cepat dalam serta cepat.
Sedangkan gejala atau akibat menurunya presentasi oksigen yang dirasakan oleh manusia, 15% perasaan tidak menentu dan kadang kala telinga akan merasakan tergiang- ngiang, pusing kepala dan jantung akan berdebar- debar. Makin menurunya presentase oksigen hingga 10% dari gejala tersebut, akan tetapi pada umumnya manusia tidak jatuh pingsan hingga presentase oksigen setinggi 13%.
Nyala lampu karbit akan padam dengan oksigen 12.5% dan jika presentase oksigen akan menurun hingga 7% sangat berbahaya dan apabila oksigen dibawah 6% maka manusia akan mengalami sangat sesak nafas dan jantung dapat berhenti dalam beberapa menit.
Pada prosentase 6% tersebut disebut dengan Fatal point untuk oksigen
Pada konsentrasi oksigen 20% atau 21% tidak terdapat efek negatif pada manusia dan bahkan oksigen murni tidak akan menunjukan gejala yang berarti, dan asalkan tekanan tidak melebihi tekanan yang telah ditentukan. Sebagai contohnya yang terdapat pada "self contained oxygen breathing apparatus" yang tidak menunjukan efek negative pada waktu dipergunakan.
Selain itu, pada tekanan kurang lebih 2 atmosfer, akan dapat mengakibatkan gejala ataupun efek negative seperti rasa nyeri pada paru- paru. Kejang- kejang juga merupakan gejala keracunan oksigen pada tekanan yang tinggi seperti kepala, leher dan rasa mual hingga pernafasan berhenti sementara.
Gejala keracunan pada seseorang bergantung kepada kekuatan fisik dari masing- masing, sehingga batas- batas safety diperlukan dan hanya ditentukan oleh waktu saja.
0 komentar