K-3 ditinjau dari Aspek Engineering dan Aspek Medis dan Keselamatan kerja dibidang mekanik - Tinjauan Sudut pandang K-3 Dalam Industrialisasi senantiasa melibatkan teknologi mekanik atau "mechanical technology " atau teknologi kelistrikan (electrical technology), teknologi kimia atau "chemical engineer dan masih banyak lagi. Sedangkan untuk penangkalan kecelakaan serta penyakit akibat kerja dari setiap rekayasa engineering dan perlunya dilandasi tentang K-3.
Dalam kehidupan sehari- hari dari pengertian tersebut diharapkan cakrawala managemen tingkat tas atau direksi dan manager, tingkat madya atau supervisor/ foreman dan para pekerja memiliki semboyan "safety first".
- Usafe act atau perbuatan dan tindakan tidak aman oleh manusia.
- Usafe act atau perbuatan dan tindakan tidak aman oleh manusia.
- Usafe condition atau kondisi lingkungan kerja yang tidak aman dan berbahaya.
Dari dua unsur tersebut kurang lebih 85% oleh manusia dan 15% kondisi tidak aman, sedangkan dari FrankBird bahwa kepedulian managemen terhadap K-3 atau teori "management loss control atau safety management". Selain itu, K-3 juga dipengaruhi faktor management yang kompleks dan menyangkut pengupahan, waktu kerja, waktu istirahat, beban kerja dan sebagainya, sehingga K-3 perlu dipahami serta disadari dan dilaksanakan.
Pengelompokan masalah K-3
Keselamatan kerja di bidang mekanik
Pada tahap peralatan yang bergerak serta berputar dengan cepat adalh berbahaya dan perlu untuk dilindungi seperti roda gigi dengan tutup, belt dengan diberi perlindungan roda gila dan diberi pagar pengaman, mesin- mesin diberi batas pagar pengaman "safety line", sehingga pabrik pembuatnya juga menyesuaikan ISO 18.000 serta merekayasa lengkap safety devicenya sebelum dipasarkan sebaiknya dan perlu untuk uji coba alat tersebut.
Dibidang alat angkat dan angkut
Dibidang alat angkut dan angkut peralatanya antara lain : track loader, shovel, bulldozer, scraper, backhoe, belt conveyor, escalator, elevator, katrol, sky lift, pompa dan pipa, tonglan dan sebagainya. Sebelum digunakan alat tersebut perlu di uji kelayakannya sehingga tidak timbul yang diinginkan. Selain itu, operator harus bersertifikat (SIM) juga pemasangan telah memiliki rekomendasi, referensi serta kemampuan dan HAZOP atau Hazard Operability procedure melalui daftar urutan kerja sebagai contoh seperti gambar peralatan berikut.
Gambar Power crane
Sedangkan tahapan - tahapan serta rambu untuk pengoperasian wajib untuk diketahui oleh operator dan ditaati.
Beberapa hal yang harus dan perlu dipahami tentang pengertian
- Pesawat angkat dan angkut
- Peralatan angkat
- pipa transport
- pesawat angkutan di atas landasan dan diatas permukaan
- Alat angkut jalan rel
- jalan rel
- Pesawat tenaga dan produksi
- Pesawat tenaga
- ruang tertutup
- Tangki apung
- Pesawat produksi
- Penggerak mula
- Penggerak transmiting
- Mekanik
- Mesin produksi
- Mesin perkakas kerja
- Dapur
- Pesawat karbid
Sumber Bahaya dan identifikasinya
Sumber-sumber secara umum dibedakan
Peralatan kerja
- Kesalahan design
- Kesalahan pasangan
- Kesalahan pemakaian
- kesalahan perawatan
- Tidak pernah diuji
Daerah lingkungan kerja tidak aman
Tenaga kerja
- Cara kerja
- Sifat pekerja
Yang memungkinkan timbulnya bahaya antara lain :
- Penggunaan alat tidak sesuai fungsinya
- Konstruksi tidak kuat atau tidak memenuhi syarat
- Safety devices atau alat pengaman tidak berfungsi
- Tenaga kerja tidak trampil
- Lingkungan kerja tidak memenuhi syarat
Sumber- sumber bahaya secara teknis antara lain :
- Bagian berputar seperti poros, mesin bor, roda gila
- Bagian yang bergerak seperti gerakan vertical, horizontal, maju dan mundur
- Bagian yang menanggung beban seperti alat penumpu dan landasan
- Tenaga penggerak seperti peledakan, suhu tinggi, getaran, bising
Identifikasi bahaya antara lain :
- Tegangan listrik
- Cedera getaran
- Terjepit
- Tergelincir
- Terjatuh atau tertimbun
- Cahaya
- Kebisingan
- Radiasi
- Terpapar suhu tinggi
Artikel terkait :
1 komentar: