Pemeriksaan poros engkol dan cara mengukur keovalan, ketirusan dan keausan main jounal dan crankpin journal - Pada artikel yang lalu saya telah menulis artikel tentang flywheel dan komponen yang terdapat pada flywheel yang digunakan penghubung antara engine dan beberapa fungsi dari flywheel yang memiliki beberapa fungsi silahkan baca artikel Vibration Damper, Flywheel dan fungsi flywheel- engine Untuk berikutnya terdapat beberapa cara untuk pemeriksaan poros engkol.
Pemeriksaan yang dilakukan pada poros engkol antara lain : Kebengkokan, end play, keausan bantalan dan celah oli. Untuk memeriksa kebengkokan poros engkol atau "round out" dilakukan cara untuk menyangga poros engkol yang terdapat diats V- block diatas kerja meja perata atau meja yang stabil. Dengan jarum perlu di set yang memungkinkan untuk dapat bergerak kearah kiri atau kanan dan pada bagian journal tengah dipasang dial test indikator.
Pergerakan jarum DTI perlu dicatat apabila setelah di set poros engkol diputar pelan- pelan hingga satu putaran. Penjumlahan pergerakan jarum kerah kiri dan kekanan dibagi menjadi dua atau disebut dengan angka kebengkokan. Selain itu, limit kebengkokan atau "run out" di ijinkan 0.05 milimeter.
Pemeriksaan kebengkokan poros engkol
Untuk pemeriksaan run out atau roda penerus dial test indikator diperlukan dan limit run out diijinkan 0.2 milimeter.
Pengukuran kebalingan roda penerus
Dengan cara mengarahkan poros engkol yang terdapat pada satu sisi dalam keadaan terpasang yang terdapat pada ruang engkol, dan dikembalikan pada sisi yang berlawanan setelah DTI. Sedangkan untuk memeriksa end play poros engkol dengan menggunakan feeler gauge atau dial tes indikator dengan cara seperti yang telah tertulis tersebut.
Pemeriksaan end play
Selanjutnya cara mengukur keovalan , ketirusan serta keausan main journal serta crankpin journal dari poros engkol :
- Diameter standar dikurangi diameter journal yang palin kecil atau keausan main jornal / crankpin journal.
- Selisih diameter pada ukuran yang sebaris memanjang yang terdapat pada gambar merupakan selisih ØA dengan ØB / ØC dengan ØD atau ketirusan journal.
- Sedangkan selisih diameter yang terdapat pada ukuran yang sebaris melingkar pada gambar merupakan selisih ØA dengan ØC / selisih ØB dengan ØD atau keovalan journal.
Sedangkan yang digunakan untuk menjadi patokan, digunakan angka yang paling besar dari hasil pengkuran dibandingkan dengan standar atau buku manual.
Mengukur diameter journal poros engkol
Undersize diperlukan apabila keausan, ketirusan serta keovalan telah melewati limit yang dari diijinkan atau secara umum 0.06 milimeter. Sedangkan bantalan under size yang tersedia US. 25, US.50, US.75, dan US.100. Penulisan tersebut dengan pengertian misal US.25 artinya pin journal atau main journal diperkecil sebesar 0.25 milimeter dan seterusnya.
Sedangkan cara untuk memeriksa celah oli pada journal dapat dilakukan dengan melalui dua pendekatan antara lain :
- Perlunya dilakukan untuk membersihkan journal juga tutup journal dan menempelkan plastik pada permukaan journal, dan selanjutnya perlu untuk dikencangkan baut dan tutup bantalan sesuai dengan momen pengencangan atau spesifikasi dan dianjurkan jangan sampai berputar. Untuk selanjutnya bukalah baut tutup bantalan kemudian lepas tutup bantalan dan cocokan angka celah dengan skala yang terdapat pada bungkus plastic gauge.
Pemeriksaan celah oli
- Pada pendekatan ke dua adalah memasang tutup bantalan tanpa poros engkol terpasang, selanjutnya ukur diameter serta kurangkan pada diameter journal yang bersangkutan dan selisih pada diameter ini disebut dengan celah oli walau hasil tidak seakurat plastic gauge.
Silhakan baca artikel ini juga :
Fillet/ radius, overlap bantalan journal dan keseimbangan poros engkolKeausan poros engkol, sudut engkol pad engine dan cara forging
0 komentar