Teori Domino dan Anatomi kecelakaan (Teori Heinrich & Teori Frank Bird) - Seperti pada artikel yang telah saya terbitkan sebelumnya tentang Dasar - Dasar Kecelakaan kerja dan untuk lebih jelasnya untuk anatomi kecelakaaan dengan contoh dari masing- masing pada 4 hal pokok anatomi kecelakaan tersebut antara lain:
Penunjang
Sebagai contoh dari tindakan pengawas, seperti :
- Instruksi dari keselamatan yang tidak memadai
- Peraturan keselamatan yang tidak dilaksanakan
- Jarang melakukan kontak dengan para pekerja tentang keselamatan
- Juga bahaya yang tidak ditanggung dan masih banyak lagi
Kondisi mental para pekerja, seperti :
- Gugup
- Reaksi lambat
- Linglung, dan masih banyak lagi
Kondisi fisik pekerja
- Sangat capai "fatigue"
- Penglihatan kabur
- Kondisi badan yang tidak cukup dengan pekerja
Penyebab langsung
Tindakan yang tidak aman, sebagai misal seperti :
Tindakan yang tidak aman, sebagai misal seperti :
- Tidak menggunakan "safety belt" atau kaca mata las
- Terlalu ceroboh pada saat menangani mesin atau perkakas
- Terlalu gegabah pada tempat yang berbahaya
- Kurang hati- hati dalam menangani seperti peralatan mekanis atau bahan peledak dan masih banyak lagi.
Kondisi Yang tidak aman, sebagai contoh seperti yang terjadi pada tempat kerja :
- Terdapatnya oli yang berceceran dilantai
- Penyangga yang telah lapuk dan tidak diganti
- Sisa bahan peledak yang dibiarkan berserakan
- Peralatan yang seharusnya tidak lagi dipakai dan tetap digunakan dan kondisi yang tidak aman lainya.
Kecelakaan sebagai contoh misalnya :
- Tergelincir
- Terbakar
- Terkena ledakan
- Terjepit
- Kejatuhan dan sebagainya
Akibat kecelakaan seperti contoh lainya :
- Produksi yang terhenti
- Merusak
- Luka berat atau luka ringan dan mati, dan sebagainya.
Sedangkan filosofi seperti terjadinya kecelakaan dengan berdasarkan anatomi kecelakaan juga dapat diterangkan dengan beberapa contoh sederhana, seperti sebagai berikut :
Teori Domino
Merupakan teori yng pertama diketengahkan oleh H.W. Heinrich yang terdapat dalam bukunya " industrial Accident prevention" yang mempublikasikan pada tahun 1031 dan menjadi T"tex Book standard" yang digunakan untuk keselamatan kerja selama bertahun- tahun.
Teori domino dalam text book ini secara umum telah diketengahkan 'domino sequence", sehingga dalam hal ini domino dapat digunakan semata- mata untuk menggambarkan seperti reaksi berantai dengan contoh apabila satu domino jatuh maka akan mengakibatkan domino sebelahnya jatuh dan seterusnya, silahkan lihat gambar berikut :
Anatomi kecelakaan
Teori Heinrich
- Kecelakaan yang terjadi merupakan sebagai hasil dari suatu kecelakaan
- Kecelakaan yang disebabkan dari berbagai masam tindakan, juga manusia atau dari kondisi peralatan serta lingkungan yang tidak aman
- Tindakan serta kondisi yang tidak aman dan disebabkan oleh manusia, sehingga obyek kecelakaan tidak selalu para pekerja
- Kesalahan atau kecerobohan dari manusia yang merupakan pengaruh dari lingkungan
Gambar Teori domino
Dari gambar tersebut jika ada domino yang letaknya lebih jauh maka akan berakibat domino yang terdapat disebelah kanan atau samping akan jatuh, sehingga reaksi ini merupakan sebuah reaksi berantai dari domino.
Gambar Reaksi Berantai domino
Ahli keselamatan kerja Amerika Utara Frank Bird telah melakukan perbaikan terhadap teori Domino heinrich yang digunakan untuk hubungan langsung antara keterlibatan dari management dan terjadinya kecelakaan yang berakibat menurunkan produksi.
Pada hal ini akan adanya ketidakberesan control serta management dari tiap level yang mengarah sebagai dasar penyebab kecelakaan. Dengan demikian, dari teori Domino yang telah diketengahkan oleh Frank Bird menekankan bagaimana pentingnya akan control dalam suksesnya program pencegahan kecelakaan, berikut ini gambar teori kecelakaan.
Gambar Teori Frank Bird
Teori Heinrich : Menekankan bahwa latar belakang serta kekurangan dari seseorang merupakan sebagai penyebab dari sebuah tindakan atau dari kondisi yang tidak aman.
Teori Frank Bird : Merupakan kecelakaan dan kerusakan alat yang diakibatkan karena kurangnya control dari management.
0 komentar