Permanent Joint and Shaft Assembly / Short- coupled Joint Assembly & Prinsip Kerja Universal Joint - Permanent Joint and Shaft Assembly (Center Bearing Shaft) pada artikel ini merupakan kelanjutan dari yang telah diposting lebih awal dengan pembahasan sistem driveline, baca artikel : Sistem driveline fungsi drivershaft dan Two Joint and Shaft Assembly (Driveshaft).
Joint and shaft assembly atau jackshaft ini pada dasarnya berfungsi untuk memberi sambungan seperti halnya extension member yang merupakan sebuah driveline. Pada permanent joint dan shaft assembly adalah digunakan semata- mata untuk menambah panjang driveline dengan kecepatan putar serta panjang driveline total, single two joint serta shaft assembly serta satu ujung jenis driveshaft ini yang dihubungkan dengan ke dan juga ditopang oleh ouput shaft yang terdapat pada gearbox atau transfer case dan pada ujung lainya ditopang oleh center support atau midship center bearing.
Seperti yang tampak pada gambar tersebut terdapat jensi driveshaft yang terdiri dari sebuah single fixed universal joint serta sebuah splined stubshaft yang berfungsi untuk dipasang dengan melalui center support bearing yang dihubungkan melalui komponen universal joint pada drivesahft berikutnya.
Short-coupled Joint Assembly
Short-coupled Joint Assembly ataupun yoke shaft ini dapat untuk digunakan jika terjadi kekurangan ruangan seperti antara gearbox serta transfer case dari seperti yang tampak pada pada gambar tersebut yang memiliki kemiripan pada bagian tabung yang tidak digunakan two joint and shaft assembly.
Prinsip Kerja Universal Joint
Seperti yang terlihat pada gambar fungsi universal joint tersebut berfungsi untuk menghubungkan dua buah shaft dengan torsi dari satu shaft yang berfungsi untuk ditransmisikan ke shaft yang lain dengan memungkinkan gerakan putar walau dari kedua shaft tersebut memungkinkan terdapat pada sudut berbeda satu sama lain juga bidang yang berbeda.
Cardant joint, hookes joint atau cros joint merupakan sebagian besar universal yang berfungsi pada kendaraan berat yang seperti yang terlihat pada gambar yang merupakan prinsip dan
pengoperasaian jenis universal joint.Shaft A tersebut terbentuk ke dalam sebuah fork atau yoke pada ujung serta berputar didalam fork yang merupak potongan vertikal cross C , sehingga cros tersebut berputar pada sekeliling aksis X- X pada shaft A dan shaft B terbentuk dalam fork dengan tegak lurus terhadap fork shaft A.
Pada fork ini merupakan potongan horisontal cros C yang ber- pivot dan cross ini berputar pda sumbu Y- Y terhadap B. Lain halnya jika shaft A berputar disekeliling cros pada sumbu X- X serta shaft B berputar pda sekeliling cross pada sumbu Y - Y dan mungkin ber- pivot pada sudut berapapun terhadap shaft B.
Keunggulan utama adalah salah satu universal joint jenis cross ketika kecepatan output shaft tidak akan konstan dan selama putaran akan lebih cepat ketika input shaft berputar pda kecepatan konstan mutlak dan selama putaran lebih lambat pada dua titik. Sedangkan untuk besaran variasi kecepatan tergantung sudut pada kedua shaft dan akan nol bila sudut tersebut nol. Berikut ini variasi dalam bentuk grafik seperti gambar yang tampak.
Jika universal cross berfungsi, variasi kecepatan putar serta universal joint jenis single cross dibatalkan. Sedangkan untuk kedua universal joint tersebut beras pada fase sama satu sama lain dan second universal joint ini dipasang pada ujung lain driveshaft dan yoke.
Artikel Terkait :
0 komentar